Sebelum kita mengulas mengapa
modalitas belajar siswa sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan media
pembelajaran. Kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksudkan dengan
modalitas belajar dan apa yang
dimaksud dengan media pembelajaran.
Pertama,
kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan modalitas belajar. Modalitas
belajar adalah adalah
cara kita menyerap informasi melalui indera yang kita miliki. Masing-masing
orang mempunyai kecenderungan berbeda-beda dalam menyerap informasi. Terdapat
tiga modalitas belajar ini, yaitu yang sering disingkat dengan VAK: Visual,
Auditory, Kinestethic.
1. Jenis Modalitas Belajar Visual,
yaitu model atau cara menyerap informasi dan belajar dari apa yang dilihat oleh
mata. Modalitas ini menyerap citra terkait dengan visual, warna, gambar, peta,
diagram, dll.
2. Jenis Modalitas Belajar Auditori,
yaitu moel atau cara seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang
ia dengarkan.
3. Jenis Modalitas Belajar Kinestetik,
yaitu model atau cara seseorang yang menyerap informasi melalui berbagai
gerakan fisik.
Setelah mengetahui apa yang dimaksudkan dengan modalitas belajar, selanjutnya kita
perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan media
pembelajaran. Secara umum Media
pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku,
film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education
Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Jadi, media
Pembelajaran adalah Segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat atau
sumber dalam bentuk komunikasi yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemampuan atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Ada pula jenis-jenis media pembelajaran, yaitu :
1. Media Audial : radio, tape recorder,
laboratorium bahasa, dan sejenisnya.
2. Media Visual : grafik, gambar,
chart, bagan, poster, kartun, komik, dan sejenisnya.
3. Media audio visual : televisi, film,
video (VCD & DVD), dan sejenisnya
4. Project still media : slide; over
head proyektor (OHP), in focus dan sejenisnya
5. Human Media : orang atau lingkungan
Nah,
setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan modalitas belajar dan media
pembelajaran. Selanjutnya kita akan membahas mengapa modalitas belajar
siswa sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan media pembelajaran.
Mungkin sering terjadi dalam kegiatan belajar di
kelas terdapat siswa yang tidak semangat, bahkan tidak konsentrasi dalam
belajar. Sehingga dampaknya siswa suka mengobrol dengan temannya atau bermain
seenaknya sendiri, bahkan pula ada siswa yang suka tidur di kelas. Hal tersebut
terjadi mungkin karena kekurang kreatifan guru atau pendidik dalam mengelola
kelasnya dan pemilihan media pembelajaran yang kurang bahkan tidak disesuaian
dengan karakteristik dan modalitas belajar masing-masing peserta didiknya atau
mungkin guru bahkan tidak menggunakan media pembelajaran sama sekali dalam
mengajar.
Seorang guru diharapakan memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam
poses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut Sardiman A.M. (2004:165), guru
yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar.
Mengelola di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang
mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup
pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan
sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan
pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran kondusif.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri
yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3)
karakteristik penerima pesan. Maka sebagai seorang guru harus mampu memilih
media pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya. Karena itu dalam memilih
media pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi,
karakteristik, serta modalitas belajar masing-masing peserta didiknya agar
penggunaan media pembelajaran dapat digunakan secara efektif dan menunjang
keberhasilan peserta didiknya.
. Dimana
setiap siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda mempunyai keunikan
tersendiri dalam belajar. Mereka mempunyai cara masing-masing dalam memperoleh
dan mengolah informasi. Adanya keunikan cara belajar masing-masing siswa
tersebut, guru dalam memilih media pembelajaran haruslah disesuaikan dengan
modalitas belajar siswa. Misal, jikalau ada peserta didik yang memiliki cara
belajar visual, guru menggunakan
media yang tentunya bisa di lihat oleh peserta didiknya (media visual). Seperti
halnya media visual berupa: gambar, peta, diagram, dan lain sejenisnya. Jikalau
ada peserta didik yang memiliki cara belajar auditoria, guru menggunakan media yang bisa di dengar oleh peserta
didiknya (media audial). Contoh media audial: radio, tape recorder, dan
lainnya. Sedangkan bagi peserta didik yang memiliki cara belajar kinestetik,
dalam pememilihan media pembelajarannya itu yaitu memilih media yang dapat memungkinkan peserta didiknya itu untuk dapat
bergerak. contoh: pada mata pelajaran matematika bab diagram cartesius, dengan
penggunaan media lantai. Misal siswa berdiri di titik 0, dan guru memberi
perintah siswanya berjalan ketitik 2. Dengan tersebut siswa yang memiliki cara
belajar kinestetik dapat mengerti dengan materi yang disampaikan karena dengan
menggunakan media yang memungkinkan siswa untuk bergerak.
Namun dalam satu kelas tidak hanya terdiri dari
beberapa siswa yang memiliki modalitas belajar yang sama saja, akan tetapi terdiri
dari banyak siswa yang juga setiap siswa dalam kelas tersebut mempunyai
masing-masing modalitas atau cara belajar sendiri. Maka dari itu sebaiknya
dalam pemilihan media, guru tidak hanya menggunakan satu jenis media saja,
melainkan dengan menyediakan berbagai jenis media (multi media), agar keseluruhan
peserta didiknyanya yang memiliki modalitas atau cara belajar yang berbeda
tersebut mampu menerima informasi yang disampaikan oleh guru. Atau bisa dengan
cara mengkolaborasikan jenis media pembelajaran, maksudnya pemilihan sebuah
media pembelajaran dimana media tersebut
mencangkup keseluruhan jenis modalitas belajar siswa. Seperti projected stiil media(slide;
over head proyektor (OHP), in focus) dan projected motion
media ;
televisi, film, video (VCD & DVD). Dengan penggunaan media tersebut
siswa yang memilki modalitas belajar visual, auditori, ataupun kinestetik akan
dapat mengerti dan paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.
Tidak
diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai
sekarang ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu
hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan
dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi masing-masing. Alangkah baiknya dalam
pemilihan media pembelajaran tersebut menggunakan atau mengfungsikan media yang
ada di sekitar kita (alam takambang). Namun terserah kepada guru bagaimana ia
dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan,
karakteristik serta modalitas belajar peserta didiknya dalam menentukan media
pembelajaran yang akan digunakan.
Nama : Dini Rahayuning Astuti
Kelas/prodi : 2 C/PGSD
NIM : 0088
0 komentar:
Posting Komentar