Media pembelajaran adalah suatu bahan
yang dapat dimanfaatkan (diubah, dibentuk sesuai keinginan) untuk mendukung
kelangsungan proses belajar mengajar agar menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar
tersebut lebih bermakna dan mengena pada diri peserta didik.
Media pembelajaran dirasa sangat
mempengaruhi proses pembelajaran dalam dunia pendidikan terutama untuk anak
usia SD, karena cara berpikir mereka masih konkret atau berdasar pengalaman
nyata, mereka masih belum bisa berpikir abstrak, kalaupun sudah bisa tetapi
belum sepenuhnya tepat sasaran. Maka dari itu diperlukan media pembelajaran
untuk mendukung aktivitas atau penyampaian materi guru dalam kegiatan
pembelajaran.
Peserta didik adalah individu yang
mempunyai ciri khas masing-masing, mereka mempunyai cara yang beraneka ragam
untuk menangkap materi pembelajaran. Ada yang mampu menangkap materi dengan
cara mendengar penjelasan dari guru, melihat catatan di papan tulis atau gambar
yang ditunjukkan oleh guru, ada juga yang tidak bisa duduk diam saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Ketiga jenis gaya belajar itulah, guru harus
mampu menciptakan media pembelajaran yang beragam pula, yang meliputi:
Jenis media :
-
Audio
-
3 Dimensi
-
Audio-Visual
-
Human Media
-
Visual
-
Media TIK
a. Audio
Jenis
media ini berfungsi untuk mengatasi gaya belajar yang menggunakan indera
pendengaran, seperti: radio, tape compo, dan penjelasan dari guru. Peserta
didik didengarkan sebuah rekaman materi melalui media radio, tape compo.
Setelah dilakukan langkah tersebut diharapkan peserta didik yang mempunyai gaya
belajar audio dapat menangkap materi pelajaran dengan mudah. Tetapi dengan
hanya menggunakan indera pendengaran, informasi atau materi yang mampu ditangkap
hanya 20%.
b. Visual
Jenis
media ini berfungsi untuk mengatasi gaya belajar yang menggunakan indera
penglihatan, seperti: poto, poster, gambar-gambar. Peserta didik diperlihatkan
sebuah poto, poster, gambar-gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Setelah dilakukan langkah tersebut diharapkan peserta didik yang mempunyai gaya
belajar visual dapat menerima materi pelajaran dengan mudah karena dengan
melihat gambar, mereka akan lebih mengenal dan lebih mengerti dibandingkan
dengan hanya mendengar. Tetapi informasi atau materi yang mampu ditangkap hanya
30%.
c. Audio-Visual
Jenis
media ini berfungsi untuk mengatasi gaya belajar penggabungan dari kedua
indera, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Contoh media:
televisi, VCD. Kedua indera tersebut, pendengaran untuk mendengarkan penjelasan
dari pemateri, penglihatan untuk melihat gambar yang ditunjukkan oleh pemateri.
Media audio-visual cukup baik digunakan daripada hanya audio atau visual saja.
Informasi atau materi yang mampu ditangkap 50%.
d. Model 3 Dimensi
Jenis
media ini berfungsi untuk mengasah dan merangsang otak agar lancar digunakan
dalam berpikir kritis. Contoh media: Menara hitung, puzzel. Dengan menyusun
menara hitung dan mengotak-atik puzzel, peserta didik akan belajar berpikir,
bagaimana caranya agar puzzel atau menara hitung tersebut dapat tersusun dengan
rapi dan benar.
e. Human Media
Jenis
media ini menggunakan media orang dan lingkungan. Contoh: saat guru menerangkan
materi tentang anggota tubuh manusia, guru bisa memakai salah satu peserta
didik sebagai medianya. Saat guru membahas materi tentang jual beli, peserta
didik digiring ke pasar untuk mengamati kegiatan yang ada di pasar tersebut.
Jenis media ini lebih baik digunakan oleh guru karena peserta didik dihadapkan
pada kehidupan nyata, lebih konkret. Peserta didik akan lebih mudah memahami
materi yang disampaikan oleh guru, mereka tidak berandai-andai membayangkan
ilustrasi yang diceritakan oleh guru.
f. Media TIK
Jenis
media ini merupakan perkembangan dari teknologi informasi komunikasi. Contoh
media: komputer, laptop, ipad. Peserta didik dikenalkan cara menggunakan
komputer, guru meminta mereka untuk mengerjakan dan mencari tugas lewat
komputer. Diharapkan akan lebih menguasai materi dengan dibantu media teknologi
informasi dan komunikasi tersebut.
Dari beberapa jenis
media diatas harus disatupadukan sesuai dengan karakteristik peserta didik yang
dihadapi dan akan menjadi sempurna apabila kegiatan belajar mengajar itu
langsung dikatakan dan dilakukan oleh peserta didik, tidak hanya diperlihatkan
saja, informasi atau materi yang mampu ditangkap adalah 90%. Dalam setiap
pembelajaran diharapkan guru selalu menggunakan media pembelajaran untuk
mendukung penyampaian materinya kepada peserta didik. Tetapi sampai saat ini
masih banyak guru yang belum menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran
karena bagi mereka membuat media seperti itu hanya merepotkan saja, dan tanpa
media pun KBM akan tetap berjalan dan mereka masih menganut cara lama yaitu
hanya melulu ceramah, tidak ada kombinasi antara audio, visual, dan kinestetik.
Jadi di era teknologi informasi yang semakin canggih ini, guru harus dapat
menciptakan media pembelajaran menarik, yang sesuai dengan karakteristik dan gaya
belajar peserta didik, yaitu audio, visual, kinestetik.
Nama : Oktavia
Cahyanti
Kelas : 2C
NPM : 0267
0 komentar:
Posting Komentar